Breaking

Monday, January 13, 2014

Dinamika Kependudukan, K3LH Faperta, Univ Gajah Putih

III.  DINAMIKA KEPENDUDUKAN

1.    Pendahuluan
Dinamika kependudukan merupakan faktor perubahan jumlah penduduk yang disebabkan oleh pertambahan penduduk.  Unsur-unsur yang menyebabkan petambahan penduduk ada dua yaitu : unsur alamiah dan unsur kodrati.  Yang termasuk unsur-unsur alamiah adalah lahir dan mati .  Lahir sering disebut fertilitas dan natalitas, sedangkan mati disebut juga sebagai mortalitas.  Yang tergolong dalam unsur-unsur kodrati adalah perpindahan penduduk (migrasi) yang terdiri dari datang (imigrasi) dan pergi (emigfrasi).
Mortalitas, natalitas dan migrasi merupakan komponen pokok kependudukan (demografi).  Dengan demikian kita dapat menentukan pertambahan penduduk dengan formula (rumus metoda komponen):
P = (l-m) + (d-p)
Dimana :
P   = pertambahan penduduk
l    = jumlah kelahiran
m  = jumlah kematian
d   = jumlah orang datang
p   = jumlah orang pergi
2. Fertilitas
Fertilitas atau angka kelahiran (natalitas) dapat dibagi atas 3 macam yaitu : angka kelahiran kasar (crude birth rate =CBR), angka kelahiran spesifik (spesifik birth rate = SBR), dan laju reproduksi total (total reproduction rate =TRR).
CBR adalah angka kelahiran tiap 1000 orang penduduk per tahun.  Contoh : penduduk suatu negara berjumlah 150 juta orang, terdapat 6 juta kelahiran per tahun.  Maka CBRnya adalah 1000 : 150 jutax 6 juta = 40 kelahiran tiap tahun.  Kriteria CBR : tinggi > 30, sedang 20 -30, rendah < 20.  Maka CBR di daerah tersebut terrgolong tinggi.
CBR;
Aceh = 1.000 : 4 juta x 70.000 = 17,5 (redah).  Indonesia = 1.000 : 200 juta x 3,75 juta = 18,75 (rendah).  Dunia 1.000 : 6 milyard x 70 juta = 11,67 (rendah),  Data tahun 2000.
SBR menunjukkan angka kelahiran mempertimbangkan jenis kelamin dan umur. Dengan demikian SBR adalah angka kelahiran tiap 1000 orang wanita dalam periode usia produktif (15 – 44 tahun).
Contoh : suatu daerah A berpenduduk 100.000 wanita berusia 15 – 19 tahun, terdapat kelahiran 40.000 oarng pertahun.  Maka SBR di daerah tersebut adalah 1000 : 100.000 x 40.000 = 400 kelahiran.
TRR merupakan angka penjumlahan dari tiap SBR periode usia produktif di daerah yang bersangkutan.
Contoh :
No.    Usia produktif (tahun)    SBR
1.    15-19    400
2.    20-24    450
3.    25-29    300
4.    30-34    20
5.    35-39    10
6.    40-44    5
Total Reproduksi Rate (TRR)    1285

3.  Mortalitas
Mortalitas merupakan petunjuk tentang kesehatan dan kehidupan penduduk.  Mortalitas menunjukkan angka kematian per 1000 orang penduduk per tahun.  Angka 0-13 tergolong rendah, 14 – 18 tergolong sedang, > 18 digolongkan tinggi.
Mortalitas atau angka kematian dapat dibagi atas 4 macam yaitu angka kematian kasar (Crude death rate = CDR), angka kematian spesifik (Spesifik Death Rate = SDR), laju kematian total (Total Death Rate = TDR), dan tingkat kematian bayi (Infant Mortality Rate = IMR).
CDR adalah angka kematian per 1000 penduduk per tahun.  Contoh ; penduduk suatu negara berjumlah 10 juta orang, terdapat kematian 100.000 orang per tahun. Maka CDR nya adalah 1000 : 10 juta x 100.000 = 10 kematian kasar (tergolong rendah)
SDR adalah angka kematian per 1000 penduduk per tahun menurut jenis kelamin dan umur.  Contoh ; suatu daerah yang berpenduduk wanita umur 50-55 tahun berjumlah 500.000 orang, terdapat kematian 10.000 orang per tahun.  Maka SDR-nya adalah 1000 : 500.000 x 10.000 = 20 kematian (tinggi).
TDR adalah jumlah angka-angka kematian spesifik (SDR) menurut jenjang umur dan jenis kelamin
Contoh : TDR pria di suatu daerah antah berantah.
No.    Usia (tahun)    SDR
1.    40-49    25
2.    50-55    50
3.    >56    70
Total Death Rate (TDR)    145

IMR adalah kematian bayi usia <1 tahun dibandingkan dengan kelahiran yang hidup tiap 1000 kelahiran.  IMR merupakan ukuran tingkat sosial ekonomi penduduk.  Semakin tinggi IMR dan kelahiran semakin rendah sosial ekonomi penduduk yang bersangkutan, dan sebaliknya.

4.    Migrasi
Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu tepat ke tempat lain.  Migrasi telah berlangsung lama, bahkan sejak Adam dan Hawa dari surga ke dunia.  Migrasi bangsa Yahudi ke seluruh dunia, bangsa Hindia belakang ke Indonesia, Cina ke Asia Tenggara, dan lain-lain.
Migrasi dapat bertaraf internasional dan internasional.  Bentuk-bentuk migrasi internasional dapat berupa imigrasi, emigrasi dan remigrasi. Sedangkan bentuk migrasi nasioanal dapat berupa urbanisasi, transmigrasi, migrasi musiman (mudik), dll.
Motivasi bermigrasi dapat dikelompokkan menjadi 3 motif yaitu : ekonomi, politik, dan Agama/sosbud.  Betuk migrasi yang bermotif ekonomi antara lain urbanisasi, transmigrasi, migrasi musiman.  Eksodus merupakan salah satu bentuk migrasi penduduk yang bermotif politik. Sedangkan mudik, merantau adalah beberapa bentuk migrasi yang bemotif agama/sosbud, seperti budaya merantau orang minang (Padang), orang pidie (Aceh).
Contoh-contoh migrasi Internasional : migrasi bangsa-bangsa Ingris, Irlandia, Belanda, Jerman, dll ke Amerika pada abad ke 19-20.  Migrasi bangsa Inggris ke Canada, Afrika Selatan, Australia, Selandia baru.  Migrasi bangsa yahudi ke Palestina. Migrasi bangsa Jepang ke Asia Daratan, Hawai, Amerika pada tahun 1885.

5.    Pendataan
Dikenal ada tiga cara pendataan penduduk yaitu sensus, registrasi, dan survey.
Sensus merupakan pendataan  penduduk dengan cara mencacah jiwa dari rumah ke rumah yang dilakukan 10 tahun sekali.  Yang aktif melakukan pendataan adalah petugas sensus.  Sensus dapat dibagi dua yaitu : sensus total dan sensus sample..
Registrasi merupakan cara pendataan penduduk dimana masyarakat melaporkan kepada pihak yang berwenang.  Dengan demikian yang aktif bukan petugas kependudukan melainkan masyarakat sebagai pelapor. Registrasi ada 2 bentuk yaitu : registrasi vital dan registrasi penduduk.  Yang dimaksud registrasi vital : adalah pelaporan tentang kelahiran, kematian, dan perceraian.  Sedangan registrasi penduduk termasuk pelaporan vital ditambah dengan migrasi, identitas penduduk, tempat tinggal, status sosial dll.
Survey adalah salah satu cara pendataan penduduk dengan melakukan penelitian pada daerah-daerah sample tertentu untuk menduga jumlah penduduk dan keadaan kependudukan dengan tekanan pada aspek-aspek tertentu.  Contoh-contohnya adalah : SAKERNAS adalah Survey Angkatan Kerja Nasional, SUSENAS adalah Survey Sosial Ekonomi Nasional, SUPAS adalah Survey Penduduk Antara Sensus, dan lain-lain.

No comments:

Post a Comment