Breaking

Saturday, August 22, 2015

Tata Cara Memandikan Jenazah / Mayat

Tata Cara Memandikan Jenazah / Mayat
Salah satu hal yang wajib dilakukan oleh seorang muslim terhadap saudaranya yang seiman dan se aqidah adalah dengan memandikan jenazahnya ketika telah meninggal dunia, ada tata cara cara memandikan jenazah,
   
  1. Sekurang kurang mandi mayat.
1.      Menghilangkan segala najis serta kotoran yang ada di tubuh simayat itu.
2.      Meratakan air keseluruh bagian tubuh dari pada si Mayat.
  1. Memandikan mayat dengan tata cara yang sempurna
1.      Sewaktu hendak memandikan mayat buatlah tempat pemandian untuk mayat itu ditempat yang tidak leluasa dilalui serta dilihat orang yang tidak punya kepentingan. Seperti membuat diding dan atap. Juga dianjurkan tempat pemandian yang tinggi seperti tempat tidur, itu lebih baik dari pada mayat tersebut dipangku. Janganlah membiasakan melihat atau mengintip mayat yang sedang  dimandikan hal ini hukumnya adalah Haram. Diutamakan orang yang memandikan mayat itu dari kaum kerabatnya dan Ahli warisnya serta yang sejenis dengannya.
2.      Dianjurkan sebelum pelaksanaan mandi dimulai mayat dimasukkan kedalam pakaian Gamis atau baju kurung yang panjang baik mayat laki – laki lebih lebih mayat perempuan, Karena berpakaian sedemikian itu lebih menutup bagi auratnya. Serta meletakkan posisi kepala si mayat kearah timur dan kakinya kearah barat menelantangkan mayyit dengan posisi kaki kearah kiblat. serta meletakkan sesuatu dibawah kepalannya seumpama bantal.
3.      Membasuhkan air kemuka mayat tiga kali sambil membaca Doa yang berikut   ini :

 اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ  وَامْتَازُالْيَوْم اَيُّهَا اْلمُجْرِمُوْنَ سَلَمٌ قَوْلًا مِنْ رَبِّ الَّرحِيْمِ       
4.      Dilanjutkan dengan mandi bakal ( Pembersihan dari kotoran/istinja’ dari najis). Dengan cara mendudukkan simayyit dengan meletakkan tangan kanan orang yang memandikan pada bagian tengkuknya, kemudian ibu jari dimasukan kedalam lubang yang berada ditengkuknya (tangkok), lalu disandarkan pada lutut kanan orang yang memandikan, sedangkan tangan kiri membersihkan kotoran mayyit dengan cara mengurut perut mayyit secara perlahan dan berulang-ulang. Yaitu menyiram air mulai dari kepala simayat sampai keujung kakinya dengan cara penyiraman yang perlahan – lahan disertai dengan membaca do’a :

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اَلَ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِي اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اِنَّا اَعْطَيْنَاكَ اْلكَوْثَرَ فَصَلَّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ اِنَّ شَانِئُكَ هُوَ اْلأَبْتَرُ اِنَّا لِلَّهِ وَاِنَّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيْهَا نُعِدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرَى  اِنَّكَ مَيِّتٌ وَاِنَّهُمْ مَيِّتُوْنَ ثُمَّ اِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِنْدَا رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُوْنَ
                                           
5.      Mayat itu dibaring kembali sebagaimana semula dan dibasuh kemaluannya baik dubur maupun qubulnya dengan tangan kiri yang telah terbungkus dengan kain. Dikerjakan yang demikian itu berulang – ulang sampai diyakini semua najis dan kotoran telah bersih. Untuk perlakuan berikutnya yaitu tutuplah kedua qubul dan dubur mayat perempuan dan khusus bagi mayat laki – laki.
Dengan niat Istinja' Yaitu :  
نَوَيْتُ الِاسْتِنْجَاءَ مِنَ اْلمَيِّتِ (المَيِّتَتِ) فَرْضًا عَلَىَّ لِلَّهِ تعالى
6.      Gantilah kain basahan dari pada simayat serta bersihkanlah tempat pemandiannya dari kotoran dan najiz sebelum dilakukan pengambilan air sembahyang atau wuduknya.
7.      Sugikanlah / Tutup semua lubang yang ada ditubuh mayat itu seperti mulut, hidung dan telinga dengan
Niat Bersugi / Tutup
نَوَيْتُ اَنْ اَسْتَاكَ لِهَذَا الْمَيِّتِ ( لِهَذِهِ اْلمَيْتَتِ) سُنَّةً لِلَّهِ تعالى 
  1. Setelah semua najis dan kotoran bersih maka mulailah mewujudkan sebagaimana wewudukan orang yang hidup. Yaitu dengan membaca tau’z dan basmallah pada awalnya kemudian pasanglah didalam hati niat wuduk dibawah ini :
Niat Mewudukan Mayat

نَوَيْتُ الْؤُضُوْءَ لِهَذَا اْلمَيِّتِ ( لِهَذِهِ اْلمَيِّتَتِ) سُنَّةً للهِ تعالى
Kemudian setelah selesai Wuduk maka dianjurkan untuk membaca do’a yang berikut ini :

Doa sesudah mewudukan mayat

اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِى وَاِيَّاهُ (وَاِيَّاهَا) مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَ اجْعَلْنِى وَاِيَّاهُ (وَاِيَّاهَا) مِنَ اْلمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِى وَاِيَّاهُ (وَاِيَّاهَا)مِنْ عِبَادِكَ الصَّلِحِيْنَ سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ                                                                           
Artinya : Aku naik saksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan yang pantas untuk disembah terkecuali Allah dan aku naik saksi bahwa sesungguhnya Muhammad itu hambaNya dan Rasul-Nya. Ya Allah jadikanlah aku dan dia sebahagian dari golongan orang – orang yang taubat dan jadikanlah aku dan dia sebahagian dari hamba – hamba Mu yang shaleh. Maha suci engkau Ya Allah dan dengan segala kepujianMu aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan yang pantas terkecuali Engkau aku mohon ampun dan bertaubat hanya kepada Mu. Mudah – mudahan rahmat dan kasih sayang Allah tercurah diatas penghulu kami Muhammad diatas keluarga dan para sahabatnya.

  1. Disiramkan kepala dan jenggot dari pada simayat dengan air limau purut atau dipangir yang terlebih dahulu diremas dan disaring serta ampasnya dibuang. Adapun Do’a membelah jeruk purut adalah sebagai berikut :
Do’a membelah jeruk purut
اَللَّهُمَّ صَفًّا لَهُمْ جُنْدٌ مُحْضَرُوْنَ                                                                   
Do’a menyiram air limau purut

اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بِسْمِ اللهِ وَبِااللهِ وِمِنَ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ                
Sebelum mulai memandikan dengan air sembilan terlebih dahulu pasanglah niat memandikan mayat dengan menuangkan sedikit air sebagai pertanda pemandian yang wajib segera dimulai.
Adapun niat memandikan mayat itu berbeda antara laki – laki dan perempuan dewasa, mayat anak laki-laki dan mayat anak perempuan. Sebagaimana tersebut dibawah ini :

Niat memandikan mayat laki – laki dewasa

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِهَذَا اْلمَيِّتِ فَرْضَ الْكِفَايَةِ لِلَّهِ تعلى
Niat memandikan mayat perempuan dewasa

نَوَيْتُ اْلغُسْلَ لِهَذِهِ اْلمَيْتَةِ فَرْضَ الْكِفَايَةِ لِلَّهِ تعلى
Niat memandikan mayat anak laki – laki

نَوَيْتُ اْلغُسْلَ لِهَذِهِ اْلمَيْتَةِ اْلطِفْلِ فَرْضَ الْكِفَايَةِ لِلَّهِ تعلى
Niat memandikan mayat anak perempuan

نَوَيْتُ اْلغُسْلَ لِهَذِهِ اْلمَيْتَةِ الْطِفْلَةِ فَرْضَ الْكِفَايَةِ لِلَّهِ تعلى

Do’a membaringkan mayat

اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بِسْمِ اللهِ وَبِااللهِ وِمِنَ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ                
  1. Setelah point 11 dilakukan maka mulailah memandikan mayat dengan air sembilan   ( 9 ) artinya memandikan mayat sebanyak sembilan kali mulai dari kepala sampai keujung kaki dengan penyiraman secara perlahan – lahan agar seluruh bagian  tubuhnya terbasuh dengan air. Hendaknya antara do’a dan penyiraman sekali selesai dan jangan mengulangi penyiraman walaupun satu kali.
Adapun secara pelaksanaan air sembilan yang lebih sempurna yaitu siapkanlah  air dalm ceret sebanyak tiga ( 3 ) ceret dengan tiga jenis air antara lain :
1.      Air yang bercampur dengan air sadar ( Daun Bidara), apabila tidak ada maka boleh dengan air jeruk purut ( mungkur ).
2.      Air bersih
3.      Air bersih yang bercampur sedikit dengan kapur barus
Ketiga jenis air ini dipakai masing-masing tiga kali yaitu air pada point pertama pada nomor urut kesatu, keempat dan ketujuh .Air bersih, pada nomor urut kedua, kelima dan kedelapan. Adapun air bersih bercamput kapur barus dipergunakan pada nomor urut ketiga, keenam dan  kesembilan. adapun air sembilan dan Do’anya secara rinci adalah sebagaimana berikut :
a.         Posisi Mayat ditelentangkan, siramkan anggota kanan terlebih dahulu dari pada yang kiri. disertai pembacaan Do’a  :
بسم الله الرحمن الرحيم
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اَلَ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِي اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
بسم الله الرحمن الرحيم
غُفْرَنَكَ يَااللهُ يَارَحْمَنُ غُفْرَنَكَ يَارَحِيْمُ غُفْرَنَكَ  رَبَّنَاوَاِلَيْكَ اْلمَصِيْرُ اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ                                    
     بسم الله الرحمن الرحيم
يَسِ وَاْلقُرْأَنُ اْلحَكِيْمِ اِنَّكَ لَمِنَ اْلمُرْسَلِيْنَ عَلَى صِرَاطً مُسْتَقِيْمِ تَنْزِيْلُ اْلعَزِيْزِاْلرَّحِيْمِ لتنزرقوماما ازراباؤهم فهم غافلون اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

b.      Mayat dibaringkan kesebelah kiri dan siramlah sebelah kanannya mulai dari kepala sampai keujung kakinya disertai pembacaan Do’a :
بسم الله الرحمن الرحيم
وَيُضِلُّ اللهُ الظَّالِمِيْنَ وَيَفْعَلُ اللهُ مَايَشَاءُ وَيَحْكُمُ مَايُرِيْدُ اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
بسم الله الرحمن الرحيم
سُبْحَانَ اللهُ وَاْلحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَلِلَّهِ اَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَاقُوَّاةَ اِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ اَلعَظِيْمِ اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ                                              
بسم الله الرحمن الرحيم
أَمَنَ اْلرَسُوْلُ بِمَااُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَبِّهِ وَاْلمُؤْمِنُوْنَ  كُلٌ أَمَنَ بِااللهِ وَمَلَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلُهِ لَاُنفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَعَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ اْلَمصِيْرُ اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ        
       
c.        Mayat dibaringkan kesebelah kanan dan siramlah sebelah kirinya mulai dari kepala sampai keujung kakinya disertai pembacaan Do’a dibawah ini :
بسم الله الرحمن الرحيم
مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيْهَا نُعِدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجِكُمْ تَارَةً اُخْرَى اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ                                
    بسم الله الرحمن الرحيم
اِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأَمِنِيْنِ ثَبَتَكَ اللهُ بِقَوْلِ الثَّابِتِ اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ                                
بسم الله الرحمن الرحيم
اِنَّا اَعْطَيْنَاكَ اْلكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرَ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلأَبْتَرَ اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ                                    

  1. Pasanglah kain pengering yang telah disediakan yang dapat menutupi dari kepala sampai keujung kaki simayat dengan cara menekan – nekan seluruh bagian dari pada simayat agar air yang ada pada jasad simayat itu sedikit mengering. Dengan demikian maka selesailah pelaksanaan pemandian yang sempurna selanjutnya pelaksanaan pengapanan mayat.

1 comment:

  1. Makasih kak, berkat kakak saya bisa mengerjakan makalah saya.

    ReplyDelete