Breaking

Monday, January 13, 2014

Kualitas Penduduk,K3LH Faperta Univ Gajah Putih Takengon

IV.    KUALITAS PENDUDUK

A.    Pengertian
Kualitas manusia atau penduduk adalah totalitas yang utuh fisik dan non fisik (Ascobat Gani, 1984).  Kualitas manusia berbeda dengan kualitas penduduk dalam ukurannya.  Kualitas manusia adalah sifat individu perorangan yang melekat pada diri manusia itu sendiri.  Sedangkan Kualitas penduduk adalah sifat umum kelompok yang ukurannya adalah rata-rata.
Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non-fisik serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang berbudaya, berkepribadian, dan layak (UURI No. 10 Tahun 1992, Ps.1 ayat 4).
Bagan Kualitas manusia dan Penduduk (Gani, 1984)
Kualitas Masukan    Kualitas manusia (Individu)    Kualitas Penduduk (Sosial)
•    Gizi
•    Pendidikan
•    Lingkungan
•    Fisik
•    Biologi
•    Sosek    Fisik
•    Ukuran/Bobot
•    Ketahanan Fisik
     Non-Fisik
•    Kecerdasan
•    Emosional
•    Budi    Fisik
•    Angka Kematian Kasar
•    Angka Kematian Bayi
•    Angka Kesakitan
•    Harapan Hidup
Non-Fisik
•    Produktivitas Penduduk
•    Disiplin Sosial
•    Kemandirian
•    Solidaritas Sosial
•    Etika Lingkungan
    Out put :
•    Kreatifitas
•    Produktivitas
•    Disiplin/Etika
•    Kemandirian/Identitas Diri   
B.    Mutu Hidup
Penduduk banyak merupkan modal pembangunan bila berkualitas, akan tetapi menjadi beban bila tidak berkualitas.  Tujuan pembanguan adalah untuk meningkatkan kualitas hidup.  Kualitas hidup ditentukan oleh kebutuhan manusia.  Kebutuhan manusia dapat dibagi atas 3 jenis yaitu : hayati (primer), manusiawi (sekunder), dan kebebasan memilih (tertier).  Kebutuhan hayati terdiri dari makan, minum, kesehatan, dll.  Kebutuhan manusiawi meliputi : pakian, rumah, pendidikan, dll.  Sedangkan kebebasan memilih akan ditentukan oleh banyak faktor seperti ekonomi, peraturan perundangan, adat istiadat, dll.
Secara sesderhana, kualitas hidup penduduk dapat dirumuskan sebagai :
                                        R
                   Q = -------------------------
                            N (Cp + Cs + Ct)
Dimana :
Q   = kualitas hidup
R    = sumberdaya yang tersedia (terbatas)
N    = Populasi manusia (selalu bertambah)
Cp  = kebutuhan primer
Cs   = kebutuhan sekunder
Ct   = kebutuhan tersier.

Dari formula di atas dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi jumlah penduduk, maka kualitas hidup semakin menurun.  Untuk meningkatkan kualitas hidup, salah satu cara adalah dengan menurunkan jumlah N, dan juga dapat dilakukan dengan merubah pola hidup mewah dengan mengurangi kebutuhan yang bukan pokok (primer). R dapat ditingkatkan dengan teknologi, akan tetapi diikuti oleh pencemaran akibat limbah yang dihasilkannya.  Pemupukan berat pada lahan peranian akan menyebabkan tercemarnya air tanah (sumur), blooming di perairan, eutrofikasi, dll.  Demikian juga industri manufaktur, akan menimbulkan masalah lingkungan seperti hujan asam, pencemaran air dan tanah.
C.    Indikator Kualitas Manusia dan Penduduk
1.    Kualitas Fisik
    Bobot Fisik
1.1.1.    Standar Berat Badan (BB)
Berat Badan Orang Indonesia Sehat Menurut Umur :
Umur (Tahun)    Berat Badan Sehat (kg)
-1    8
1-3    12
4-6    18
7-9    27
    Laki-laki    Perempuan
10-12    35    35
13-15    42    42
16-19    50    45
20-39    55    47
40-59    55    47
60    55    47
1.1.2.    Bobot Badan Ideal
BB = (TB – 100 ) – 10 % (TB – 100)
1.1.3.    Berat Badan Lahir
Berat bayi lahir normal 2.500 gram, bayi Indonesia 14 % di bawah normal.
1.1.4.    Pertumbuhan Bobot Fisik
Anak usia sekolah Indonesia, 1,5 – 2 kg/tahun, negara maju 2 – 3 kg/tahun.
Masukan Bagi Kualitas Fisik
Masukan bagi kulaitas fisik yang penting adalah gizi, air bersih, dan lingkungan sehat.
Ciri-ciri kurang gizi :
- Sering sakit                          -  Kurang gairah
- Kurang motivasi                  -  Kurang minat untuk menelaah
- Apatis                                  -  Lemah mencerna informasi
- Prestasi belajar menurun.
1.2.  Ketahanan Fisik
Faktor faktor penentu adalah masukan kulaitas fisik, bobot fisik dan olah raga teratur.  Indikator ketahanan fisik meliputi : angka kesakitan, angka kematian, dan angka harapan hidup.
1.2.1. Angka Kesakitan
Orang sakit di Indonesia : tahun 1972 = 5 %, 1980 = 12 %, dan 1990 = 18 %.  Malaria di P. Jawa 1-2 per 1000, luar Jawa 100 -200 per 1000 orang.  Diare 400 per 1000, dan Tbc 25 per 1000 penduduk.
1.2.2. Angka Kematian
Angka kematian kasar menurun dari 18,7/1000 penduduk tahun 1971 menjadi 12,1/1000 penduduk pada tahun 1980.  Angka kematian bayi (IMR) di Indonesia sangat memprihatinkan dibanding dengan negara lain.     
No.    Negara    IMR (per 1000 kelahiran)
(< 1 Tahun)    Balita (1-4 tahun)/1000 anak
1    Afganistan    205    35
2    Indonesia    137    -
3    Bangladesh    133    19
4    Pakistan    121    17
5    Uganda    120    22
6    India    94    11
7    Filipina    65    -
8    Malaysia    14    -
9    Singapura    13    -
10    Inggris    11    <1
11    USA    11    <1
12    Australia    10    <1
13    Jepang    7    <1




Angka Harapan Hidup
No    Negara    Life Expectancy (Year)
1    Afganistan    42
2    Ethiopia, Somalia, Malawi    47
3    Kamboja, Sudan    52
4    Pakistan, Zambia, Papua Nugini    57
5    India, Indonesia, Vietnam    62
6    Flipina, Arab Saudi, Irak, Brazil    67
7    Cina, Malaysia, Brunei Darussalam    72
8    USA, Jerman, Inggris, Jepang    77

2.    Kualitas Non-Fisik
2.1. Kecerdasan
IQ (Intelegent Quotient) merupkan ukuran langsung, prestasi akademik merupakan ukuran tak langsung, buta huruf bersifat makro.
1/3 penduduk dunia buta huruf.  Di Asia dan Afrika penduduk buta huruf bertambah sejalan dengan pertambahan penduduk disebabkan oleh fasilitas pendidikan. Gedung, guru dll.
Dunia, data Buta huruf (BH) :
tahun    BH (Orang)    % Penduduk    Negara Berkembang (%)
1950    700 juta    44    43
1980    800 juta    35    60
BH wanita > BH pria
2.2 Emosional
Kualitas emosional dapat berbentuk positif (bahagia, senang, aman, puas, dll) maupun bersifat negatif (takut, gelisah, benci, khawatir, marah, dll)
2.3. Budi
Kualitas budi dapat bersifat positif ( naik haji, jilbab, etika, dll) dan juga negatif (narkoba, bunuh diri, mencuri, merampok, dll).

No comments:

Post a Comment