Pembentukan bunga pada tanaman kopi dipengaruhi oleh faktor periodisitas cahaya, intensitas cahaya dan tempratur udara, perodisitas cahaya adalah periode cahaya atau jangka waktu cahaya yang menimpa tanaman kopi, sedangkan intensitas cahaya adalah besar kecilnya cahaya yang diteima oleh tanaman kopi
1. perodisitas Cahaya
tanaman kopi tergolong tanaman hari pendek, yaitu tanaman yang hanya mampu membentuk bunga dalam periode panjang hari ( Short day plant). artinya, tanaman kopi hanya membentuk bunga dalam periode hari pendek, yaitu siang hari yang panjangnya kurang dari 12 jam. sebagian besar tanaman kopi di indonesia terletak di sebelah selatan garis khatulistiwa, seperti sumatra selatan, Jawa, sulawesi selatan, bali dan nusa tenggara. diwilayah ini periode hari pendek berlangsung mulai tanggal 12 maret sampai tanggal 23 September dan hari pendeknya jatuh pada tanggal 21 Juni. wilayah sebelah utara garis khatulistiwa seperti sumatra utara dan Aceh periode penyinaran hari pendek mulai tanggal 23 sepember sampai 21 Maret tahun berikutnya.
hari pendek berlangsung pada tanggal 21 Desember. berdasarkan jauhnya hari pendek masa pembungaan kopi disebelah selatan dan utara khatulistiwa tidak berlangsung sama karena berlawanan. saat terbentuknya primordia bunga memang tidak mudah dilihat oleh mata kecuali dengan mikroskop, akan tetapi perbedaan ini terlihat ketika bunga sudah muncul lebih besar atau saat panen buah kopi yaitu sekitar satu tahun setelah pembentukan primordia bunga.
2 Intensitas Cahaya
Umumnya kebun kebun kopi yang gelap menghasilkan jumlah buah kopi lebih sediki dibanding dengan kebun kopi yang lebih terang. hal ini disebabkan oleh pembentukan bakal bunga terhalang dalam intensitas cahaya terlalu kecil akibat naungan terlalu gelap. sebaliknya intensitas cahaya yang terlalu besar pada tanaman akan mengalami gejala kelebatan buah (Overbearing, Overdracht) yang akan berakibat merugikan pertumbuhan tanaman kopi terutama kopi arabika.
didaerah iklim basah musim hujan merata sepanjang tahun dan sering berawan. Intensitas sinar matahari menjadi rendah sehingga umumnya tanaman kopi berbunga sedikit dibandingkan dengan daerah yang memiliki iklim kering tegas hal ini disebabkan oleh pengaruh intraksi antara periodisitas dan intensitas cahaya terhadap proses pembentukan primordia bunga kopi.
3. Tempratur Udara
Amplitudo tempratur udara yaitu perbedaan antara tempratur maksimum (siang) dan minimum ( Malam) dalam sehari semalam yang dapat merangsang pembentukan primordia bunga, semakin besar perbedaan anatara tempratur siang dan malam semakin besar pula rangsangan yang dialami oleh tanaman kopi untuk membentuk primordia bunga.
adapula kombinasi antara tempratur siang dan malam yang lebih efektik dalam merangsang pembentukan primordia bunga. pertumbuhan kopi arabika memerlukan tempratur Optimum 23 darajat Celcius pada sang hari dan 17 derajt celcius pada malam hari. untuk pembentukan primordia bunga tempratur optimumnya 30 derajat Celcius pada waktu siang hari dan 23 derajat celcius pada malam hari. apabila tempratur siang hari turun dibawah 17 derajat celcius dan tempratur malam hari turun dibawah 12 derajt celcius praktis pembentukan primordia bunga terhenti.
No comments:
Post a Comment