Barang siapa yang mengenali dirinya,
pasti ia akan sibuk memerbaiki dirinya sendiri
dari pada sibuk mencari cari aib dan kesalahan orang lain (Ibnu Qayyim al Jauziyah)
Hidup manusia itu seperti sebuah buku Sampul depan adalah tanggal lahir, Sampul belakang adalah tanggal pulang menuju ALLAH SWT Tip lembaranya adalah hari hari dalam hidup kita, Ada buku yang tebal dan ada juga buku yang tipis Hebatnya seburuk apapun halaman sebelumya Selalu tersedia halaman selanjutnya Yang bersih baru dan tiada cacat Sama dengan hidup kita seburuk apapun hari kemaren ALLAH selalu menyediakan hari yang baru dan pasti lebih baik
Kehidupan bagaikan sebuah tasbih Berawal dan berakhir dititik yang sama Bukan tasbih jika hanya satu butir Bukan kehidupan jika hanya satu dimensi Kehidupan akan sempurna jika telah melewati serangkaian untaian butiran suka, bahagia, sedih, derita, gagal, sukses, pasang dan surut seperti tasbih yang melingkar kehidupanpun demikian, kemanapun pergi dan berlari msih dalam lingkaran takdir ALLAH , karena darinya kehidupan bermula dan kepada dia juga kehidupan akan berakhir
Tidaklah seorang muslim menanam suatu tanaman atau bercocok tanam, kemudian hasilya dimakan oleh burung, manusia, atau hewan, melaikan bernilai sedekah baginya
( H, r. Muttafaq ‘alaihi)
“ dan ALLAH membuat perumpamaan : dua orang laki laki yang seorang bisu, tidak dapat sesuatu pun dan dia menjadi beban atas penangunganya, kemana saja dia disuruh oleh penangunganya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebaikanpun. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula diatas jalan yang lurus” (Q.s. an-Nahl [16]:76)
“Barangsiapa belajar dari suatu ilmu yang terkaitdengan maksud karena ALLAH, tetapi dipelajari untuk tujuan keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mencium harumnya surga pada hari kiamat”(H.r. Abu Dawud Ibnu Majah)
“Barangsiaa yang mempelajari ilmu untuk membanggakan diri di hadapan para ulama, atau mendebat orang orang bodoh, atau mengalihkan pandangan manusia kepada dirinya, maka dia di neraka”( H.r. Tirmidzi)
Ketika bergabung hati yang cerdas, dengan pedang yang tajam dan kesadaran yang tinggi, maka kezaliman kezaliman akan menjauhimu.
pasti ia akan sibuk memerbaiki dirinya sendiri
dari pada sibuk mencari cari aib dan kesalahan orang lain (Ibnu Qayyim al Jauziyah)
Hidup manusia itu seperti sebuah buku Sampul depan adalah tanggal lahir, Sampul belakang adalah tanggal pulang menuju ALLAH SWT Tip lembaranya adalah hari hari dalam hidup kita, Ada buku yang tebal dan ada juga buku yang tipis Hebatnya seburuk apapun halaman sebelumya Selalu tersedia halaman selanjutnya Yang bersih baru dan tiada cacat Sama dengan hidup kita seburuk apapun hari kemaren ALLAH selalu menyediakan hari yang baru dan pasti lebih baik
Kehidupan bagaikan sebuah tasbih Berawal dan berakhir dititik yang sama Bukan tasbih jika hanya satu butir Bukan kehidupan jika hanya satu dimensi Kehidupan akan sempurna jika telah melewati serangkaian untaian butiran suka, bahagia, sedih, derita, gagal, sukses, pasang dan surut seperti tasbih yang melingkar kehidupanpun demikian, kemanapun pergi dan berlari msih dalam lingkaran takdir ALLAH , karena darinya kehidupan bermula dan kepada dia juga kehidupan akan berakhir
Tidaklah seorang muslim menanam suatu tanaman atau bercocok tanam, kemudian hasilya dimakan oleh burung, manusia, atau hewan, melaikan bernilai sedekah baginya
( H, r. Muttafaq ‘alaihi)
“ dan ALLAH membuat perumpamaan : dua orang laki laki yang seorang bisu, tidak dapat sesuatu pun dan dia menjadi beban atas penangunganya, kemana saja dia disuruh oleh penangunganya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebaikanpun. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula diatas jalan yang lurus” (Q.s. an-Nahl [16]:76)
“Barangsiapa belajar dari suatu ilmu yang terkaitdengan maksud karena ALLAH, tetapi dipelajari untuk tujuan keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mencium harumnya surga pada hari kiamat”(H.r. Abu Dawud Ibnu Majah)
“Barangsiaa yang mempelajari ilmu untuk membanggakan diri di hadapan para ulama, atau mendebat orang orang bodoh, atau mengalihkan pandangan manusia kepada dirinya, maka dia di neraka”( H.r. Tirmidzi)
Ketika bergabung hati yang cerdas, dengan pedang yang tajam dan kesadaran yang tinggi, maka kezaliman kezaliman akan menjauhimu.
No comments:
Post a Comment