Breaking

Sunday, January 17, 2016

Korelasi Product Moment (Pearson)

Korelasi product Moment atau pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara varibel jika data yang digunkan memiliki skala interval atau rasio. analisis korelasi ini merupakan jenis analisis korelasi yang paling banyak digunakan. dasar pemikiran analisis korelasi product moment atau pearson adalah perubahan antara variabel, artinya jika perubahan satu variabel diikuti oleh variabel yang  lain maka kedua variabel tersebut saling berkorelasi. jika persentase perubahan variabel diikuti dengan perubahan variabel lain dengan persentase yang sama persis berarti kedua variabel itu memiliki korelasi sempurna dengan variabel itu sendiri (X dengan X, atau Y dengan Y) maka akan menghasilkan nnilai korelasi sempurna atau satu.
untuk mencari koefesien korelasi product moment rumus sebagai berikut:

Korelasi Product Moment (Pearson)


Keterangan:
r: koefesien korelasi product moment
n: jumlah pengamatan
∑X : Jumlah dari pengamatan nilai X
∑Y : Jumlah dari pengamatan nilai Y

r merupakan koefesien korelasi yang nilainya akan senaniasa berkisar antara -1 sampai dengan 1. bila koefesien korelasi semakin mendekati angka satu berarti koefesien tersebut semakin kuat, tetapi jika koefesisen korelasi tersebut mendekati angka 0 berarti koefesein tersebut semkain lemah.
oleh karena itu, untuk mempermudah pemberian kategori koefesien korelasi maka dibuat keriteria pengukuran berikut:
Korelasi Product Moment (Pearson)










Kategori kekuatan korelasi diatas hanya digunakan untuk memberikan kategori bersarnya koefesien korelasi, tetapi tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah korelasi tersebut signifikan atau tidak. hal tersebut karena untuk menentukan signifikasi sebuah korelasi tidak hnaya terantung pada besarnya koefesien korelasi tetapi juga tergantung pada ukuran sampel dan tingkat toleransi yang digunakan. misalnya, koefesien korelasi sebesar 0,73 (termasuk kategori korelasi kuat) yang digunakan hanya 9, sehingga nilai r tabel df (α, n-2) sebesar 0,754 maka korelasi tersebut tidak signifikan. Namun sebaliknya koefesien korelasi sebesar 0.32 (masuk kategori korelasi Lemah) tetapi jika ukuran sampel yang digunakan sebesar 50, sehingga nilai r tabel df (α, n-2)  sebesar 0,284 maka korelasi tersebut signifikan.


No comments:

Post a Comment