Breaking

Tuesday, July 14, 2015

Usahatani Kentang

Kentang merupakan komoditi yang dapat diperhitungkan oleh para petani. Kentang (Solanum Tuberosum) adalah tanaman sayuran umbi semusim yang berbentuk perdu, yang berasal dari daerah subtropika. Batangnya bersegi empat, tetapi tidak begitu kuat, dan mudah roboh ke tanah bila tertiup angin ataupun tertimpa hujan lebat. Umbinya berbentuk bulat, lonjong, dan berkulit tipis serta banyak mata pada bagian ujungnya. Ras umbinya enak terutama setelah direbus dan dijadikan makanan. Umbi kentang mengandung vitamin A, B Usahatani Kentang dan C yang merupakan  sumber karbohidrat dan banyak mengandung unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh.

Kentang termasuk ke dalam famili Solanaceae. Varietasnya banyak sekali, diantaranya adalah : Solanum Adigenum L, dan Solanum Demissum L. Varietas ini tahan terhadap penyakit layu. Kentang yang banyak ditanam orang pada garis besarnya mempunyai 3 golongan yaitu;
a. Kentang kuning
b. Kentang putih
c. Kentang merah
Ketiganya masih digolongkan dalam golongan yang lebih spesifik. Kentang tidak hanya membutuhkan makan yang banyak tetapi juga membutuhkan air yang banyak pula tetapi bukan berearti tanah menjadi becek. Kebutuhan air kentang dicukupi dengan cara penyiramannya. Penyiraman ini hanya dilakukan bila tanah kelihatan kering. Atau untuk tepatnya dilakukan pengukuran kelembaban tanahnya, bila kelembabannya kurang dari yang diperlukan maka diperlukan penyiraman.
Kentang mengandung racun solanin dalam umbinya, hal ini disebabkan karena tidak dilakukannya pembumbunan dalam merawatnya. Pembumbunan adalah mempertinggi permukaan tanah sehingga menutupi umbinya. Kentang banyak sekali kegunaannya yaitu dimasak berbagai masakan, tepung, pergedel, keripik, dan dapat digunakan sebagai pengganti nasi. Daging umbi kentang dapat dipergunakan untuk menghaluskan kulit dan menyembuhkan kulit mata yang bengkak. Bagi penderita Diabetes Melitus diharuskan makan kentang sebagai pengganti nasi.

2. Usahatani
Adalah kegiatan usaha manusia untuk mengusahakan Tanahanya dengan maksud untuk memperoleh hasil tanaman atau hewan tanpa mengakibatkn berkurangnya kemampuan tanah yang bersangkutan untuk memperoleh hasil selanjutnya (Adiwilaga.1992).
Menurut Mubyarto (1986) an soekarwati (1987) biaya usahatani dibedakan menjadi : Biaya Tetap (fixed cost): biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak tau sedikit. Yang termasuk biaya tetap adalah sewa tanah, pajak, alat, dan iuran irigasi; biaya tidak tetap (variabel cost) : biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, seperti biaya saprodi (tenaga kerja, Pupuk, Peptisida dan bibit).
Pendapatan kotor usahatani atau penerian usahatani sebagai nilai produksi total usahtani dalam waktu jangka tertentu baik yang dijual maupun tidak dijual. Untuk menaksir komoditi atau produk tidak dijual digunakan nilai berdasarkan harga pasar yaitu dengn cara mengalikan hasil produksi dengan harga pasar (soekartawi.1986).

Soeharjo dan Patong (1989) menyatakan penerimaan usahatani dapat berupa:
- Hasil penjualan tanaman, ternak, ikan, dan produk yang akan dijual.
- Produk yang dikonsumsi pengusaha dan keluarganya selama melakukan kegiatan.
- Kenaikan nilai investasi..
Soeharjo dan patong (1989) dan Mubyarto (19860 mengatakan bahwa  berusahatani sebagai satu kegiatan untuk memperleh produksi dilaangan akan nilai dari penerimaan yang diprolh dan biaya yang dikeluarkan. Selisih antara penerimaan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan merupakan pendapatan usahatani.

3. Produksi
Sejumlah ahli ekonomi mengemukakan berbagai macam definisi tentang produksi akan tetapi pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sama. Pengertian produksi secara ekonomi adalah menghasilkan sejumlah output. Mengenai hal tersebut selanjutnya penulis mengemukakan pendapat para ahli sebagai berikut :
Menurut Assauri (2006 : 107) mendefinisikan produksi sebagai berikut : Produksi adalah merupakan segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang dan jasa. Selain itu produksi dapat juga diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai kegunaan atau manfaat suatu barang (www. Dikmenum.go.id). Selanjutnya menurut M. Fuad (2004 : 8) produksi adalah kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output).

1. Faktor-faktor Produksi
Menurut Sukirmo (2006 : 6) pengertian faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Produksi pertanian yang optimal adalah produksi yang mendatangkan produk yang menguntungkan ditinjau dari sudut ekonomi ini berarti biaya faktor-faktor input yang berpengaruh pada produksi jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh sehingga petani dapat memperoleh keuntungan dari usaha taninya. Faktor-faktor yang dimaksud adalah :

a. Alam
Alam merupakan semua kekayaan yang terdapat di alam untuk dimanfaatkan dalam proses produksi, karena sudah begitu saja ada pada kita dan sejak dulu dimanfaatkan untuk produksi, maka SDA ini termasuk faktor produksi yang meliputi tanah, air, iklim, udara, dan sebagainya.
Kekayaan alam yang besar belum tentu menjamin tingkat kemakmuran yang tinggi, alam sebagai faktor produksi hanya menyediakan bahan-bahan atau kemungkinan-kemungkinan untuk berproduksi, jika kemungkinan-kemungkinan yang tersedia di dalam lingkungan alam itu tidak dimanfaatkan, maka kemungkinan-kemungkinan itu tinggal potensi belaka.

b. Tenaga Kerja
Dalam ilmu ekonomi (Daniel, 2002 : 86) yang dimaksud tenaga kerja adalah suatu lat kekuatan fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi. Tenaga kerja ternak atau traktor bukan termasuk faktor tenaga kerja, tetapi termasuk modal yang menggantikan tenaga kerja.

c. Modal
Modal/Kapital mengandung banyak arti, tergantung pada penggunaannya. Dalam arti sehari-hari, modal sama artinya dengan harta kekayaan yang dimilki seseorang yaitu semua harta berupa uang, tanah, mobil, dan lain sebagainya. Menurut Von Bohm Bawerk (Daniel, 2002 : 74), arti modal modal atau kapital adalah segala jenis barang yang dihasilkan dan dimiliki masyarakat, disebut dengan kekayaan masyarakat. Sebagian kekayaan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan sebagian lagi digunakan untuk memproduksi barang-barang baru dan inilah yang disebut modal masyarakat atau modal sosial.
Jadi, modal adalah “Setiap hasil/produk atau kekayaan yang digunakan untuk memproduksi hasil selanjutnya atau hasil yang baru”. Secara umum modal dapat dibagi 2, yaitu : 
1) Modal tetap adalah barang-barang yang digunakan dalam proses produksi yang dapat digunakan beberapa kali, meskipun akhirnya barang-barang modal ini habis juga, tetapi tidak sama sekali terisap dalam hasil. Contoh : mesin, pabrik, gedung, dll
2) Modal bergerak adalah barang-barang yang digunakan dalam proses produksi yang hanya bisa digunakan dalam proses produksi, misalnya bahan mentah, pupuk, bahan bakar, dll. Dalam usaha pertanian dikenal ada modal fisik dan modal manusiawi. Modal fisik atau modal material, yaitu berupa alat-alat pertanian, bibit, pupuk, ternak. Sedangkan modal manusiawi adalah biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan, latihan, kesehatan. Modal manusiawi tidak memberikan pengaruh secara langsung, dampaknya akan kelihatan dimasa datang dengan meningkatnya kualitas dan produktivitas sumber daya manusia pengelolanya.
Yang dimasukkan dalam kalkulasi modal usaha tani padi adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh petani padi mulai dari pengolahan tanah sampai permanen hasil. Biaya yang dimaksud yaitu pembelian bibit, pupuk, pestisida, alat-alat dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk usaha tani padi yang dilakukan.

d. Skill (Keahlian)
Yang dimaksud dengan keahlian atau skill adalah manajemen atau kemampuan petani menentukan manfaat pengunaan faktor produksi dalam perubahan teknologi, sehinga usaha tani yang dikelolanya dapat memberikan hasil (output) yang lebih baik. Oleh karena itu kapada para petani harus diberikan penyuluhan dalam menggunakan dan memanfaatkan faktor-faktor produksi pada saat muncul teknologi baru yang dapat diterapkan dalam melakukan usaha tani, yang dapat menyebabkan biaya produksi dapat ditekan dan dapat meningkatkan produksi.

Mau lanjutan klik DISINI

No comments:

Post a Comment