Breaking

Sunday, September 29, 2013

Pengertian Siklus dan Fase Menstruasi


1.    Menstruasi

A.   Pengertian Menstruasi

      Menstruasi atau haid adalah merupakan siklus yang komplek meliputi psikologis, pancaindra, korteks serebri, hipofisis (ovarial aksis), dan endorgan (uterus-endometrium, dan alat seks sekunder). (I.B.G. Manuaba Dkk, 2009). Menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada perempuan, menstruasi merupakan pendarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. (Eny Kusmiran, 2011). Menstruasi atau haid adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi pada setiap bulanya kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang terjadi pada setiap bulanya disebut sebagai siklus menstruasi. Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga anda manopause yang terjadi sekitar usia 45-55 tahun (Eva Ellya Sibagariang dkk,2010).
Kejadian menstruasi dipengaruhi beberapa faktor yang mempunyai sistem tersendiri yaitu sistem susunan saraf pusat dengan panca inderanya, sistem hormonal aksis hipotalamo-hipofisis-ovarial, perubahan yang terjadi pada ovarium, perubahan yang terjadi pada uterus sebagai organ akhir, dan rangsangan estrogen dan progesteron pada panca indra, langsung pada hipotalamus, dan melalui perubahan emosi (Manuaba dkk, 2009).

B.   Siklus Menstruasi

Pada dasarnya siklus haid perempuan tidak sama tetapi umumnya berlangsung antara 25-35. Siklus haid adalah jumlah hari sebelumnya sebelum haid berikutnya terjadi  jangka waktu menstruasi antara 3-10 hari (Eva Ellya Sibagariang dkk. 2010). Pada siklus ini terjadi perubahan pada lapisan endometrium. Siklus menstruasi dapat dibagi:

Siklus menstruasi dibedakan dalam 4 masa (stadia):

1.    Stadium menstruasi atau desquamasi yaitu endometrium dileas dari dinding rahim disertai pendarahan, hanya lapisan tipis (stratum basale) yang tinggal ini berlangsung 4 hari, disebut HAID (keluar darah: potongan-potongan endometrium dan lender dari serviks).

2.    Stadium post menstruum atau stadium regenerasi yaitu luka karena endometrium dilepas berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir yang baru. pada saat kelenjar ini menebal, endometrium kurang lebih 0,5 mm. stadium ini sudah mulai waktu stadium menstruasi berlangsung ±4 hari.

3.    Stadium intermestruum atau stadium plofirasi yaitu pada stadium ini endometrium tumbuh menjadi tebal ±3.5 mm, kelenjarnya tumbuh lebih cepat dari jaringan lain hingga berkelok. Berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke 14 hari haid pertama.

4.    Stadium pregmenstruum atau stadium sekresi, pada stadium ini endometrium tebalnya menetap, tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku dan mengeluarkan getah, dalam endometrium sudah tertimbun glycogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan sel telur.

Saat ini dapat dibedakan lapisan atas yang padat (stratum compactum) yang hanya ditembus saluran-saluran keluar dari kelenjar kelenjar, lapisan mapmung (stratum spongiosum) yang banyak lubangnya karena terdapat rongga dari kelenjar-kelenjar lapisan bawah(stratum basale). Stadium ini berlangsung hari ke-14 sampai hari ke-28. Jika tidak terjadi kehamilan maka endomettrium dilepaskan kembali dan terjadi pendarahan ( berulang kembali ke siklus awal). (Eva Ellya Sibagariang dkk. 2010).

C.   Fase-fase dalam siklus menstruasi adalah sebagai berikut:

Pada wanita yang mendapat menstruasi, modifikasi dari siklus mukosa vagina diterjemahkan dalam desquakamasi sel dengan ciri-cirinya, niai indeks piknotik dan indeks eosinofilik, cara berkelompoknya sel, serta hubunganya dengan sel leukosit bervariasi menurut waktu, sesuai dengan impregnasi hormonal yang berlangsung berpengaruh pada saat itu. (Julisar lestadi, 2012) Pada siklus ini terjadi perubahan pada lapisan endometrium. Siklus menstruasi dapat dibagi dalam beberapa fase, yaitu:

1.    Fase menstruasi
a.    Fase ini lamanya 3-5 hari
b.    Hari pertama dari fase ini adalah permulaan dari siklus menstruasi, yaitu terlepasnya lapisan fungsional dari endometrium bersama eritrosit, leukosit, kelenjar, kuman, dan atau tenpa sel telur yang keluar per vagina secara spontan.

2.    Fase proliferasi/folikuleru
a.    Fase ini lamanya kurang lebih 9 hari (dari hari ke-5 sampai hari ke-14).
b.    Endometrium mulai terjadi regenerasi epitel.
c.    Kelenjar-kelenjar endometrium memanjang.
d.    Jumlah sel-sel jaringan ikat bertambah.

3.    Fase sekresi/Iuteum
a.    Fae ini berlangsung pada hari ke 14 sampai hari ke-27
b.   Progesterone yang dihasilkan oleh korpus luteum menginduksi kelenjar-kelenjar endometrium menjadi lebih lebar, berkelok kelok dan membuat secret disamping jaringan ikat endometriumnya sendiri membengkak (edema).

4.    Fase iskemik.
a.    Fase ini berlangsung dari hari ke-27 sampai hari ke-28.
b.    Bila sel telur tidak dibuahi, korpus luteum akan mengalami degenerasi, produksi progesterone menurun, akibatnya terjadi vasokontriksi pada pembuluh darah endometrium, lapisan endometrium mengerut dan berwarna pucat (iskemik).
c.    Dari fase iskemik ini selanjutnya di ikuti oleh fase menstruasi lagi.
d.    FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis menginduksi ovarium dan folikel-folikel yang lebih muda akan berkembang. Dengan demikian terjadi siklus ovarium, ketika pada folikel-folikel yang dihasilkan oleh hormone estrogen.
e.    Estrogen merangsang pertumbuhan regenerasi dari endometrium.
f.     Bila tidak terjadi kehamilan maka siklus-siklus ini berlangsung terus menerus. (Dwi Mira, 2010)

No comments:

Post a Comment